syariah@uinkhas.ac.id -

PELATIHAN MENULIS ARTIKEL ILMIAH, DEKAN SYARIAH DORONG MAHASISWA TULIS JURNAL SINTA 2 GANTIKAN SKRIPSI

Home >Berita >PELATIHAN MENULIS ARTIKEL ILMIAH, DEKAN SYARIAH DORONG MAHASISWA TULIS JURNAL SINTA 2 GANTIKAN SKRIPSI
Diposting : Kamis, 17 Nov 2022, 15:03:58 | Dilihat : 589 kali
PELATIHAN MENULIS ARTIKEL ILMIAH, DEKAN SYARIAH DORONG MAHASISWA TULIS JURNAL SINTA 2 GANTIKAN SKRIPSI


Media Center - Fakultas Syariah UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember kembali mengadakan pelatihan menulis artikel ilmiah yang dikemas dalam acara “Ngobrol Bareng Tapi Santai (Ngobras) Pelatihan Menulis Artikrel Ilmiah Jurnal Internasional dan Terakreditasi” pada Rabu (16/11) sejak pukul 09.30-11.30 WIB. Kali ini, target yang dituju adalah jurnal internasional dan terakreditasi.

Acara yang bertempat di Gedung VIP Lt. II Fakultas Syariah UIN KHAS Jember tersebut, turut mengundang Al Hanif, S.H., M.A., LL.M., Ph.D. (Editor in Chief at Journal of Southeast Asian Human Rights/JSEAHR) dan Mohammad Ali, M.H. (Dosen Fakultas Syariah dan Editor in Chief at Journal Ijlil) sebagai narasumber. Pada kesempatan itu, hadir  pula Prof. Dr. M. Noor Harisudin, M.Fil.I., (Dekan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember).

Nury Khoiril Jamil, S.H. sebagai Ketua Umum Media Center Fakultas Syariah mengungkap bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang keseskian kalinya dalam rangka meningkatkan kapasitas anggota dalam membuat artikel ilmiah.

"Acara ini juga khusus diselenggarakan untuk bekal dalam bidang kepenulisan. Sebagai tindak lanjutnya, insyaallah kami akan membentuk kelompok-kelompok kecil yang akan dibimbing langsung oleh dosen," ungkapnya.

Prof. Dr. M. Noor Harisudin, M.Fil.I., Dekan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember, sangat mendukung adanya pelatihan menulis artikel ilmiah tersebut. Fakultas Syariah juga sudah memiliki Rumah Literasi yang bergerak sebagai wadah literasi mahasiswa mulai semester satu ke atas. Fakultas Syariah juga sudah terkenal gudangnya penulis, bukan hanya dosennya, tapi juga mahasiswanya. Mahasiswa Syariah tercatat sebagai penulis buku, jurnal ilmiah, prosiding, dan sebagainya.   

Pada kesempatan itu, Prof Haris juga menyampaikan penggantian skripsi dengan artikel ilmiah yang sudah tembus jurnal Sinta 2.  

"Nanti jika artikel mahasiswa Syariah ada yang tembus ke Sinta 2, tidak perlu membuat skripsi. Cukup membuat jurnal ilmiah yang Sinta 2 lalu itu diserahkan ke Fakultas Syariah sebagai pengganti skripsi," ungkap Prof. Haris yang juga Sekretaris Forum Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Pergurian Tinggi Keagamaan Islam Negeri se-Indonesia.

Prof. Haris juga menegaskan mahasiswa Fakultas Syariah untuk mempunyai karya. " Ini teman-teman Media Center, kalau tidak ada tulisan, mereka dicoret dari anggota. Karena itu, jangan bangga jadi mahasiswa Fakultas Syariah kalau belum menulis di jurnal ilmiah," tambah Prof Haris yang juga Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian dan Pelatihan MUI Jawa Timur tersebut.

Al Khanif merupakan narasumber pertama dalam pelatihan ini. Menurutnya, menulis itu adalah sebuah skill. Apabila skill tersebut tidak diasah, maka dia akan tumpul. Sebaliknya, jika terus diasah, kemampuan tersebut akan terus berkembang. Untuk mengasah keterampilan tersebut, ada 3 kunci penting yang perlu dilakukan.  

"Ada 3 unsur penting jika tidak ingin gagal dalam menulis yaitu 10 hari membaca, 10 hari menulis dan 10 hari mereview. Jika dari salah satu unsur tidak digunakan dijamin gagal," pungkas Hanif.

Berikutnya, Hanif mengupas pembuatan abstrak dan latar belakang pada sebuah artikel ilmiah. Abstrak adalah suatu penjelasan singkat mengenai isi pada suatu artikel. dalam membuat abstrak, banyak style yang dilakukan oleh penulis. Ada beberapa ketentuan dalam menulis abstrak yaitu tidak boleh berbentuk naratif dan tidak boleh ada kutipan langsung seperti UUD atau ayat Al-Qur’an. Sedangkan latar belakang merupakan deskripsi permasalahan yang akan diteliti. Di latar belakang berisi fenomena, masalah, urgensi masalah, dan GAP (kesenjangan).

"Jangan sampai orang yang mengikuti Ngobras ini nanti ketika membuat skripsi tidak sesuai standard," pungkas Editor in Chief at Journal of Southeast Asian Human Rights yang terindeks scopus tersebut.

Sepakat dengan narasumber pertama, Mohammad Ali, M.H., juga menegaskan tentang pentingnya membaca sebagai penunjang dalam penulisan jurnal dan artikel.

"Membaca itu bisa dengan 3 cara yaitu membaca lingkungan, suka berdiskusi dan harus menulis," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Ali juga memaparkan tentang tahapan proses penulisan artikel ilmiah. Dimulai dari pemilihan jurnal ilmiah, mencari petunjuk penulisan naskah, mencari contoh artikel yang sudah terbit, menulis artikel sesuai petunjuk, mengirim naskah artikel, pengembalian naskah oleh Editor In Chief, perbaikan naskah, memperbaiki naskah dan mengirimkan kembali kepada jurnal yang dituju, dan terakhir pemeriksaan Uncorrected Proof.

“Kalau di jurnal IJLIL penulisan judul itu maksimal 12 kata, umumnya 7 atau 8. Intinya, jangan bosan-bosan membaca petunjuk dalam kepenulisan agar sesuai dengan ketentuan,” tambah Editor in Chief at Journal IJLIL.

 

Reporter : Muthi'ah Rahman

Editor :  Arinal Haq

Berita Terbaru

Tumbuhkan Jiwa Kepemimpinan Ideal, Pushaga Gelar Leadership dan Problem Solving
23 Nov 2024By syariah
Tingkatan Mutu Mahasiswa di Bidang Protokol, Laboratorium Fasya Adakan Pelatihan Keprotokolan dan Public Speaking
11 Nov 2024By syariah
Komitmen Bentuk Mahasiswa Bermartabat : Pushaga Gelar Rekrutmen Anggota Angkatan Pertama tahun 2024
10 Nov 2024By syariah

Agenda

Informasi Terbaru

Belum ada Informasi Terbaru
;